Jumat, 12 Desember 2008

Friendster Menjadi Andalan Maybe

Friendster atau biasa disingkat FS merupakan salah satu bentuk dari Information Communication Technology yang menjadi andalan kami. Kehadiran FS di dunia maya membawa warna baru dalam interaksi tidak langsung mausia, termasuk kami. Mencari teman bukan hal yang sulit dalam dunia FS. Bahkan, kami bisa mengenal orang baru yang belum kami kenal tanpa bertemu secara langsung.

Dikalangan remaja, memiliki FS sudah menjadi trend. "Ketinggalan jaman", itu sebutan bagi mereka yang tidak punya FS. Hemm, berarti kami anak-anak yang gaul, mau bukti liat aja di feby06_charminggirl@yahoo.com da nikapita@yahoo.co.id.

Kami memilih FS karena FS adalah ICT yang mempermudahkan kami memperoleh banyak teman. Selain itu kita bisa bebas berekspresi dengan halaman pribadi yang memuat biodata kita. Dalam FS juga tersedia halaman blog tersendiri yang sering kami gunakan untuk mencurahkan isi hati ketika kami sedih, senang.

Kelebihan yang lain, yaitu bisa meng-upload foto-foto kami dan saling memberi komentar. Apalagi kalau senang fotografi kita bisa memamerkannya tanpa harus melalui situs khusus. Yang lebih seru lagi kami selalu rajin menggonta ganti layout dengan gambar-gambar atau foto kami. Biasanya saya (feby), suka membuat tema di FS, jadi kalau temanya romantis biasanya layout, lagu di media box, shout out, primary photo, semuanya berbau romantisme.. ASyyyiikkk bukan?

Sejauh ini, kami tidak begitu banyak mengalami gangguan menggunakan FS. Kami masih menikmati bermain FS. Paling-paling gangguan datang saat jaringan mulai "lemot". Tapi, sebenarnya FS juga bisa di hack oleh orang lain. Jadi, kami selalu berhati - hati, tidak lupa sign out kalau sudah tidak membuka FS lagi.
Secara garis besar FS adalah perkembangan teknologi informasi yang maju dan digemari anak muda. Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.

Perkembangan teknologi dan informasi juga dapat memperluas pengetahuan dalam bidang pendidikan. Anak -anak akan lebih mudah mengasah kemampuan mereka dengan mengikuti perkembangan informasi yang disediakan oleh dunia online.

FS juga bisa disebut Computer-Mediated Communication (CMC). FS merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi antar dua orang atau lebih yang dapat berinteraksi melalui komputer yang berbeda. Yang dimaksMaksudnya bukan bagaimana dua mesin atau lebih dapat saling berinteraksi, namun bagaimana dua orang atau lebih dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program aplikasi yang ada pada komputer tersebut.






Kamis, 11 Desember 2008

Belajar email Bersama Maybe

Tugas belajar teknologi, kami memperkenalkan email dan cara membuatnya pada pembantu kos. Mbak Mun, kami pilih karena mbak Mun pembantu baru disini yang baru datang dari desa. Kami yakin mbak Mun tidak tahu menahu tentang email dan dugaan kami benar. Alhasil kami melatih mbak Mun dengan penuh kesabaran.
Gak semudah yang dibayangkan. Keterbatasan pengetahuan mbak Mun tentang teknologi dan email membuat kami harus mengeluarkan banyak tenaga selama satu jam lebih mengajari mbak Mun. Namun, tidak berarti tidak ada hasil. Mbak Mun berhasil membuat email, mun_8026@yahoo.com. Untuk lebih tahu bagaimana serunya proses pengenalan itu? Bagaimana pendapat mbak Mun tentang email? Berikut ini komentar mbak Mun.



Saya senang diajari nonik feby dan fronika tentang email. Sebelumnya saya tidak tahu apa itu email. Setelah diajari dan dikenalkan saya baru tahu kalau email itu surat elektronik yang memakai jaringan internet.

Pertama-tama saya kaget diajak belajar email. Nonik feby dan fronika memberi penjelasan tentang email, terus menunjukan langkah-langkah membuat email. Dan saya disuruh membuat email sendiri. Saya bingung. Tapi karena dituntun pelan-pelan, saya bisa membuat email yahoo.

Pendapat saya tentang email, murah dan cepat kalau ingin mengirim surat. Gampang menerima kabar dari orang lain. Kalau pakai surat yang ada perangkonya harus menunggu berhari-hari, kabarnya kan sudah lewat. Saya sebenarnya tertarik dan belajar tentang teknologi tapi tidak punya komputer dan tidak tahu caranya memakai internet.

Terimakasih nonik feby dan fronika untuk ajarannya.

Culture Festival of Papua


Pesta Budaya Papua


Merasakan Nikmatnya Ulat Sagu
Tak kenal maka tak sayang, adalah ungkapan paling pas untuk kedua provinsi Indonesia yang paling timur ini. Konotasi apa yang melekat di benak kalian jika mendengar kata Papua? Koteka, Merauke, Sagu, Suku Asmat, Suku Dani, Lembah Baliem, Persipura, atau Freeport? Tetapi percayalah, masih banyak eksotisme Si Mutiara Hitam yang luput dari perhatian kita. Pemerintah daerah Papua mengadakan event tahunan yang bertajuk Pesta Budaya Papua, biasanya jatuh pada bulan Agustus. Tahun ini, festival budaya ini masuk sekuel yang keenam dan dilaksanakan di Taman Budaya Papua, Distrik Waena.
Selain pembukaan resmi, ada ritual unik yang dilaksanakan terlebih dahulu, yaitu Kakesi. Tradisi ini adalah kegiatan makan pinang bersama-sama sebagai tanda ikatan persaudaraan dan perdamaian. Makan pinang seolah tidak dapat dipisahkan lagi oleh kehidupan mereka. Setiap sudut kota dan pelosok sering kita temukan orang sedang mengulum (atau menjual) buah pinang, sirih, dan kapur. Jangan heran kalau kita sering bertemu dengan penduduk dengan mulut berwarna merah menyala.
Festival ini diisi oleh berbagai macam kegiatan yang berbau kebudayaan asli dari seluruh Papua, baik itu yang tergabung di Provinsi Papua atau Irian Jaya Barat. Mata acara berisi tarian adat, lagu-lagu tradisional, cerita rakyat, makanan khas, benda-benda budaya, dan dialog kebudayaan. Untuk menyemarakkan pesta ini, panitia menggelar perlombaan yang diikuti oleh peserta dalam kategori cerita rakyat, lagu-lagu tradisional, makanan khas daerah, dan tarian adat. Selain itu ada pagelaran yang membawakan cerita rakyat. Tiap-tiap daerah memiliki gaya sendiri dalam menuturkan legenda yang berasal dari daerahnya. Ada yang membaca teks dan penonton terdiam mendengarkan dengan seksama. Suasanya mirip seperti ada pula yang megemasnya dalam sebuah sendratari. Salah satunya yang dilakukan oleh Group Memneta dari Kabupaten Manokwari. Mereka membawakan cerita tentang anak perdamaian. Cerita berawal dari dua buah kelompok yang berseteru. Perseteruan ini terjadi karena kelompok yang satu membunuh suami anggota kelompok yang lain. Konflik pun memuncak dan diselesaikan dengan penyerahan upeti dari pihak yang bersalah. Namun upeti yang berupa harta benda ternyata tidak dapat menggantikan suami yang mati dan kebahagian memiliki seorang anak. Akhirnya, seorang yang dituakan oleh kedua kelompok itu memerintahkan yang bersalah untuk menyerahkan seorang anak kepada yang dirugikan. Alur cerita sederhana itu dibawakan mereka dengan penuh penjiwaan.

Di festival ini, kita dapat memegang dan mencoba beberapa benda budaya. Paling seru adalah mencoba membuat api dengan menggunakan korek api tradisional dari Kabupaten Yapen Waropen. Lighter mereka terdiri dari tiga bagian, bambu atau pandawari, bahan percikan api yang berasal dari tumbuhan yang disebut manyur, dan batu tipis berwarna hitam. Caranya, manyur diletakkan di atas batu lalu kita jepit dengan ibu jari. Kemudian gesekkan batu dengan bambu tadi sampai mengeluarkan percikan api. Bunga-bunga api akan tertangkap oleh manyur, kibas-kibaskan agar bara tetap menyala. Kalau bara api sudah cukup besar, kita dapat menggunakan avon newa atau daun buah merah kering untuk membuat api yang lebih besar. Papua terkenal dengan nyamuk malarianya. Biasanya orang-orang pendatang membawa pil kina sebagai penawar. Tapi, kata siapa obat malaria hanya pil kina? Suku Winijan mengobati malaria dengan Kugawa Waterm seperti yang dipamerkan di stand Yapen Waropen. Obat ini berasal dari tumbuhan dengan nama yang sama. Biasanya kita merebus tumbuhan obat untuk mendapatkan khasiatnya, tetapi obat ini cukup direndam selama beberapa jam. Hebatnya lagi, mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk sembuh dari malaria.

Selain Sagu, Apa Lagi?

Bagaimana sagu diolah, tidak hanya menjadi papeda, tapi menjadi jenis makanan lainnya? Sagu boleh dikatakan makanan pokok orang-orang yang tinggal di kawasan Indonesia Timur, khususnya Maluku dan Papua. Sebelum mengenal nasi, umumnya mereka mengolah sagu menjadi papeda sebagai makanan pokok. Makanan ini bentuk luarnya seperti lem. Lengket, lembek, dan sebaiknya cepat-cepat dimakan saat masih hangat kalau tidak mau mengeluarkan energi ekstra untuk menikmatinya. Papeda sagu yang kita kenal biasanya dikonsumsi dengan masakan yang berkuah, seperti sup ikan atau babi rebus. Bukan tanpa maksud, kehadiran sajian yang mengandung air di sini sebagai pelicin masuknya papeda ke dalam perut kita. Di Nabire, dikenal papeda biji atau koiros. Sepintas penganan ini tampak seperti bubur mutiara atau bubur pacar, hanya saja warnanya coklat dan tidak berbentuk bulatan kecil. Makanan ini terbuat dari tepung sagu yang masih kasar atau tidak diayak. Kalau kita mengenal bubur ayam, mereka mengenal motnaber. Mudahnya kita dapat mengatakan sagu babi. Hidangan ini dibuat dengan menambahkan kaldu dan daging babi rebus yang dipotong kecil-kecil, sedangkan bumbunya hanya menggunakan daun salam dan garam.

Untuk bekal di perjalanan, mereka mengenal montaka atau sagu bola-bola. Fisiknya tergambar jelas dari namanya, bulat-bulat sebesar bola ping-pong atau golf, dan berwarna hitam. Oh ya, jangan pernah memakannya plain tanpa sesuatu yang mengandung air atau Anda akan tersedak dan terbatuk-batuk. Montaka sangat sulit ditelan dalam keadaan kering. Selain sagu, mereka juga mengonsumsi ketela atau singkong, ubi jalar, talas, dan betatas sebagai sumber karbohidrat. Bahkan kasbi (singkong) bisa dibuat papeda juga. Papeda kasbi bentuknya tidak seperti papeda sagu, ia lebih mirip lontong dan berasa jeruk nipis. Lain lagi di Kabupaten Supiori, mereka mengolah buah bakau menjadi nasi aibon. Makanan ini mirip dengan kelapa parut namun berwarna kuning kecoklatan, lembut dan berasa manis. Ternyata buah bakau tidak saja dapat dibuat nasi, mereka juga mengeringkan dan menghaluskan buah bakau untuk dijadikan tepung aibon. Tepung ini kemudian dapat diolah menjadi kue bolu atau puding. Masih ada makanan teman makanan pokok yang sama-sama uniknya. Sayur lilin, walaupun namanya sayur, sebenarnya yang dipakai adalah bagian buah yang berwarna putih dan bentuknya persis seperti lilin rumah yang biasa dipakai penerangan ketika listrik mati. Rasanya sedikit manis dan banyak mengandung air.

Ulat Sagu

Selain ikan dan daging, sumber protein lainnya adalah ulat sagu. Ulat ini hidup di batang sagu yang telah busuk. Mereka dimakan dengan cara dibakar atau dibuat sambal ulat sagu yang pedas dan asam menyegarkan. Tapi menurutnya ulat sagu dapat juga dimakan mentah atau hidup-hidup Ulat sagu hidup ini bentuknya sangat lucu. Badannya gendut berwarna putih, sedangkan kepalanya berwarna coklat tua. Kalau berjalan ia terlihat seperti sedang menari perut.

Apa yang ada di dalam Pesta Budaya ini hanyalah sebagian kecil dari kebudayaan dari provinsi yang memiliki kekayaan alam terbesar di Indonesia ini. Masih banyak buah-buah kebudayaan yang harus dilestarikan dan diperkenalkan kepada orang-orang yang hidup di luar Papua. Sayang kalau dibiarkan hilang begitu saja
Begitu banyak keragaman budaya yang ditawarkan Papua ini. Membuat kami pengen mempelajari lebih lanjut budaya mereka. Sayangnya kami cuma bisa ngeliat dari koran, TV, atau internet. Kami belum bisa dateng ke sono. Maklum mahasiswa, ngga ada dana hihi.. Kalau ada yang mau kasi wisata gratis ke kita. Yuk marilah kemari.. Mumpung habis gini liburan haha..

ME and the WORLD

Posting tugas kami yang pertama yaitu tentang wafatnya Ali Alatas. Belum, belum udah yang sedih ditampilin.. But aniwei, sebenernya kalian pada tahu ngga sih siapa itu Ali Alatas? Hayoo.. kita yang udah ngenyam pendidikan pasti tahu dong siapa itu Ali Alatas.. Bapak Ali Alatas itu mantan Menteri Luar Negeri RI yang sekarang dipercaya menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).
Beliau wafat di RS Mount Elizabeth, Singapura pada hari Kamis, 11 Desember 2008 pukul 07.30 waktu setempat.


ALI ALATAS TUTUP USIA

Kabar kepergian Ali Alatas, tidak hanya mengagetkan kalangan pemerintahan saja. Seluruh bangsa Indonesia juga ikut berduka cita atas meninggalnya salah satu pendiri bangsa ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang beberapa waktu lalu bertatap muka dengan Ali Alatas di RS Mounth Elizabeth melihat bahwa kondisi kesehatan Ali Alatas berangsur membaik. Mantan Menlu RI ini bahkan sempat diperkenankan pulang seiring makin membaiknya kondisi kesehatan.
Atas kabar duka yang datang mendadak itu, menurut Dino Patti Djalal, Juru Bicara Kepresidenan, Presiden Yudhoyono terlihat sedih. "Berita ini sangat berat dan kami merasa terpukul karena tidak terduga," ucap Dino. Dino menceritakan, sepanjang perjalanan dari Bali menuju Jakarta, di dalam burung besi yang mengangkut SBY berikut rombongan terlihat hening. "Ada suasana berkabung yang sangat terasa di pesawat. Semua delegasi diam dan termenung atas kepergian Ali," tuturnya.
Namun, tutur Dino, Presiden Yudhoyono bersyukur lantaran saat menjalani perawatan di RS Mounth Elizabeth, dirinya sempat bertatap muka dengan Ali Alatas. "Presiden sangat menghormati Ali Alatas," tukasnya seraya menyatakan, Presiden Yudhoyono menganggap Ali Alatas adalah negarawan di Indonesia. "Beliau sudah lama menjalin hubungan. Dulu waktu masih di TNI dan menjadi menteri, beliau memandang Ali sebagai diplomat ulung dan seorang yang dihormati oleh masyarakat internasional," ujarnya. Bukan hanya Presiden Yudhoyono saja yang berduka atas wafatnya Ali Alatas. Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, mengucapkan belasungkawa atas wafatnya mantan Menteri Luar Negeri RI Ali Alatas hari ini di Singapura."Saya benar-benar terkejut mendengar berita itu. Bapak Ali Alatas seorang negarawan yang sangat dihormati di Malaysia. Peranannya sebagai Menlu saat itu banyak membantu hubungan baik bilateral Indonesia-Malaysia," ujar Badawi. Lebih lanjut tambah Badawi, bahkan setelah usai menjabat sebagai Menlu, peran Ali Alatas juga masih sangat berpengaruh dan memberi banyak kontribusi terkait hubungan baik di antara kedua Negara tersebut.
Menurut rencana, jenazah Ali Alatas tiba di Jakarta sekitar pukul 18.00. Jenazah akan disemayamkan di rumah duka dan kemudian esok harinya, Jumat pagi sekitar pukul 09.00, diberangkatkan menuju peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata. "Dimakamkan di TMP Kalibata karena beliau mempunyai bintang Adi Mahaprana dan juga bintang Republik Indonesia Utama," urai Dino.


Wah, sangatlah wajar bila seorang Ali Alatas dianggap seorang pahlawan di Indonesia ini. Ali Alatas adalah sosok yang sering memberi masukan dan penilaian penting tentang peran Indonesia di dunia. Masukan-masukan yang diberikan sangat membantu kondisi Indonesia saat ini yang sedang carut marut oleh ulah baik para petinggi Negara dan rakyatnya sendiri. Kehilangan sosoknya seperti kehilangan panutan yang baik bagi negeri ini. Kami hanya bisa berkata Selama Jalan Pahlawanku, semoga jerih payahmu di negeri ini ngga hanya berakhir sia-sia dan kami berharap akan ada sosok Ali Alatas yang lain di negeri kita tercinta, Indonesia.

(Sumber: www.kompas.com)

Kamis, 04 Desember 2008

Life is Struggle!!!

Memang, hidup ini adalah sebuah perjuangan.. contohnya mau bikin blog ini aja susahnya minta ampun!!!!! pertama kami uda buat akun blog.. pas dicoba.. eee, malah ngga bisa sign in.. pass nya ngga cocok melulu.. ugh, sebel!!! akhirnya kami memutuskan untuk ganti nama blog.. dan..
eng ing eng..
jdlah blog ini..
for your information, blog ini kami buat sebagai tugas uas.. sekelompok 2 orang.. perkenalkan kami.. meme dan feby!!!
udah deh segini dulu ya..
kami mau bikin tugas uasnya..
seeya!!!